Friday, August 23, 2013

FF only one hours with you


Title     : Only One Hours With You
Author  : Kang Hyenadia
Genre   : Romace and Sad Ending
Cast       :
- Wu Yi Fan
- Kim Eun Ji
- Kim Eun Soo (Eun Ji Father)
- Kim Eun Woon (Eun Ji Mother)

NB : Ini murni keluar dari otak Author, no plagiat nde (: ada beberapa kata yang mungkin tidak di mengerti silahkan lihat disini.
Gongju : Putri
Mianhae : Maaf
Chagiya/Yeobo : Sayang/Honey
Uljimara : Jangan Menangis
Aggashi : Nona Muda
Ahjuma : Bibi
Uisanim : Dokter

Author POV
“Kanker anda sudah stadium empat, mohon maaf kami sudah mencoba membantu semampu kami tapi kanker anda sudah tidak dapat di angkat. Mianhae kemungkinan anda dapat bertahan sekitar 1 bulan lagi” kata Park Uisanim pada gadis yang terduduk lemah di depan nya.
“Gwechanna usainim, terimakasih” kata gadis itu tersenyum dalam kesedihannya kemudian ia berjalan keluar ruangan uisanim tersebut. Eun Ji sedang menderita kenker otak stadium akhir dan mungkin dia hanya hanya dapat bertahan sekitar 1 bulan lagi atau mungkin kurang. Saat Eun Ji sedang berjalan menuju tempat parkir tiba-tiba seseorang menabrak tubuh Eun Ji sontak saja tubuh yang lemah itu terjatuh,
“omoo, agsshi dangsin gwechanna?” tanya namja itu pada Eun Ji, namun tak ada jawaban dari Eun Ji. Gadis itu memegang hidung nya ah .. ternyata hidung itu mengeluarkan cairan berwarna merah dan tak lama setelah itu ia pingsan dan langsung saja namja itu mengendong tubuh milik Eun Ji ke ruang UGD dan dia sendiri yang menanganinya kebetulan ia adalah Dokter di rumah sakit itu.
Author POV End

Eun Ji POV
Aku membuka mata ku dengan perlahan, pandangan ku masih buram dimana ini? Hmm.. bau obat-obatan yang sangat menyengat, Ah... tubuh ku terasa sangat lemah bahkan aku tidak dapat mengangkat lengan tangan ku Tuhan mengapa begitu berat cobaan yang kau berikan pada ku? ._.

CKLEKK seseorang membuka pintu ruang inap ku, seperti nya seorang Dokter muda. Yatuhan selama aku hidup baru hari ini aku melihat ciptaan mu yang begitu indah aku tidak kenal siapa dia, hajima wajahnya terlihat sangat ramah. Ia tersenyum kearah ku.

“Kau sudah sadar” tanya Dokter muda itu
“nde, tentu saja” jawab ku, kemudian ia memberikan tangannya aku pikir ia akan mengenalkan dirinya langsung saja ku jabat tangan itu.
“Nama ku Kris, aku adalah Dokter disini mianhamnida soal tadi pagi saat itu aku berjalan dengan terburu-buru dan aku menabrak mu gwechanna?” tanya nya kemudian tersenyum DEGG jantung ku berdetag kencang aku tak tahu apakah ia mendengar nya aku sangat bahagia mungkinkah ini cinta pada pandangan pertama?
“Gwechanna, ah sudah pukul berapa ini?” tanya ku pada Kris Dokter yang baru ku kenal itu. Ia melihat kearah alroji nya.
“13.15 KST wae? Apakah kau mempunyai kesibukan” tanya nya
“Jinja? Aku harus cepat pulang terimakasih Kris Uisanim” kata ku kemudian berjalan dengan tergesa-gesa menuju mobil ku kau tau aku belum memberi makan anjing ku miko haha~~

***

Tak beberapa lama kemudian aku telah sampai di rumah. Aku menemukan anjing ku yang sedang tertidur ah.. dia sangat lucu dengan segera aku mengambilkan makanan miko dari dalam lemari es dan membangunkan nya. Beginalah hari-hari ku di rumah hanya ada Miko aku memiliki orang tua tapi mereka terlalu sibuk dengan pekerjaan nya bahkan mereka tidak tau aku menderita kanker stadium akhir ._. sangat menyedihkan, hajima itu sudah biasa karna mereka sudah meninggalkan aku setiap hari jadi ini terasa seperti tidak ada apa-apa oh! Aku lupa membuat susu Miko --.

***

Aku duduk di depan meja rias, ku lihat jam menunjukan pukul 23.00 KST mengapa waktu menjadi begitu cepat berlalu eoh? Aku takut waktu itu semakin dekat. Ketika aku menyisir rambut ku. Rambut yang rontok itu semakin banyak Yatuhan aku takut sekali aku mengigit jari-jari tangan ku nafas ku menderu aku sudah tidak tahan, aku hidup di bantu dengna lat-alat medis kulit ku keriput dan rambut ku rontok.

BRAKKKK aku melempar sisir yang ada di tangan ku ke arah kaca rias. Kemudian aku duduk di sudut kamar yang gelap menangis dan menangis sepanjang malam aku tidak mau tidur jika aku tidur mungkin aku tidak akan bangun lagi untuk selama-lama nya, namun tubuh ku semakin lemah hidung berengksek ini kembali mengeluarkan darah segar aku sudah tidak tahan dan akhir nya aku pingsan.
Eun Ji POV End

Kim Eun Soo POV
Arrrggh.. Ini sudah malam apa yang anak itu lakukan eoh? Sangat  menganggu.
“Chagii.. ya chagiya bangunlah palli lihat ada apa di kamar Eun Ji” kata ku pada istri ku yang sedang tertidur namun tidak ada respon. Akhir nya aku memutuskan utuk pergi sendiri ke kamar Eun Ji

***

Sampai di depan kamar nya, aku mulai membuka pintu kamar putri ku ini kamar nya gelap karna lampu nya mati -_- saat aku menghidupkan lampu aku sangat terkejut melihat putri ku tertidur di sudut kamar nya. Sontak saja aku berlari kearahnya omooo hidung nya berdarah aku mebopong tubuhnya menuju mobil ku dan membawa nya kerumah sakit hajima sebelum itu aku membanggunkan istri ku dulu.
“Yeobo, apa yang terjadi pada Eun Ji?” tanya istri ku dengan berlinang air mata, aku hanya diam dan tetap fokus menyetir mobil aku tidak tahu apa yang terjadi pada putri ku.

***

Saat sampai di rumah sakit Eun Ji langsung di masukan ke dalam Ruangan Gawat Darurat, seorang suster mencegah ku masuk kedalam ruang UGD dan akhirnya aku dan istri ku menunggu di luar.
 “Yeoboo-ya ._. apa yang terjadi pada uri Eun Ji” tanya istri ku sambil tetap menangis, aku tidak tau harus menjawab apa aku memeluknya dan mencium pucuk kepalanya.
“aku tidak tahu, kita tunggu uisanim keluar saja nde?” kata ku pada Eun Woon eomma

***

Jam menunjukan pukul 02.00 KST aku melihat uisanim keluar dari rruang UGD, langsung saja aku menghampirinya.
“Uisanim apa yang terjadi pada uri Eun Ji” tanya ku dengan wajah khawatir
“sebelumnya mianhae, aku menyesal mengatakan ini hajiman putri anda menderita kanker otak stadium akhir operasi sekalipun tak akan membuat putri anda sembuh total dan bisa saya perkirakan umur putri anda hanya tinggal 30 hari lagi mianhae” kata uisanim itu lalu berlalu dari hadapan ku, mata ku memanas ia mengaluarkan air nya. Sudah lama sekali aku tidak menangis bahkan aku lupa kapan terakhir kali aku menangis tapi. . . aigoo Yatuhan appa macam apa aku ini? Bahkan aku tidak tau anak ku memiliki penyakit separah ini. Aku harus menemui Eun Ji
“ya chagiya, palli bangun!” kata ku pada eomma Eun Ji yang sedang tertidur di kursi rumah sakit, namun tidak ada respon mungkin ia terlalu lelah? Baiklah aku akan mengangkat nya menuju ruang inap Eun Ji.

***

Aku mulai memasuki ruang inap Eun Ji, aku melihat wajah putri kecil ku sangat lemah. Banyak alat medis yang di pasangkan di tubuh kecil nya dengan melihatnya begitu saja sudah mebuat ku cukup sakit ia pasti sangkat tersiksa hidup bergantung pada obat-obat dan alat-alat ini ._. ah.. aku ini adalah seorang pria dewasa sangat tidak pantas jika aku menangis. Aku menaruh tubuh Kim Eun Woon di atas soffa besar di samping ranjang Eun Ji. Kemudian aku berjalan mendekati ranjang Eun Ji wajahnya pucat, wajah mya terlihat berbeda dengan umurnya yang masih 18 tahun ia terlihat lebih tua mianhae uri Gongju mianhae jongmal ._. kata ku walupun ia tidak mendengarnya lalu aku mencium dahinya lembut
“Jaljayo uri Gongju” kata ku lalu ikut tidur dalam keadaan duduk .
Kim Eun Soo appa POV End

Author POV
Hari sudah pagi fajar sudah keluar dari tempat persembunyiannya, ia mulai menerangi bumi dan membantu orang-orang beraktifitas dengan sinarnya yang membawa kecerian! tapi tidak untuk Eun Ji hari ini ia akan di oparasi, ia tidak mau karna ia tahu operasi sekalipun tak akan membuatnya sembuh dari penyakit gila ini. Eun Ji membuka mata nya dengan perlahan bau obat-obatan yang sangat ia hafal, ia ingin bangun dan merasakan segar nya udara pagi namun saat ia ingin beranjak dari tidur nya kaki Eun Ji tidak bisa di gerakan sama sekali. Ia memukul-mukul kakinya namun tak ada rasa sakit di sana.
“yaa.. ayolah bergerakk..” kata Eun Ji lirih dan ia kembali mengeluarkan air mata nya
“eomma.. appaa.. kaki ku tidak bisa bergerakk” kata ku sambil tetap menangis suaru ku sangat kecil seperti orang berbisik. Tak ada satupun yang mendengarnya aku mencoba menjatuhkan gelas yang ada di dekat ku namun saat aku mendorong gelas tersebut aku ikut jatuh bersama-sama gelas itu.

BRAAKKKK

“yaaa.. Eun Ji” kata appa yang baru terbangun dari tidur nya
“Dang-sin gwechannayo? Ya Eun Ji” kata appa ku, ia mengangkat tubuh ku ke atas ranjang, lalu ia memanggil kan seorang Uisanim. Pandangan ku semakin buram hajima sepertinya aku mengenali suara ini, suara yag sangat manly hajiman siapa dia?
Eun Ji POV End

Kris POV
Ah, yeoja itu apa yang terjadi padanya? Apakah dia memiliki penyakit yang serius? Pada tubuhnya terlihat banyak alat medis.
“Uisanim, jebalyo apa yang terjadi pada uri Gongju?” tanya seorang pria setengah baya yang sedang berdiri di depan ku, sepertinya ia adalah appa dari gadis ini.
“Ia hanya shock, dan terlalu lelah mohon jangan menganggu istirahnya gamsahamnida” kata ku sopan lalu keluar dari ruangan tersebut. Aku semakin penasaran pada yeoja itu! Kemarin saat bertemu dengannya aku melihat hidung nya banyak mengeluarkan darah apakah dia menderita ah.. ahnio mengapa aku berfikir yang tidak-tidak pada orang yang belum aku kenal dengan baik ._. bahkan aku belum tahu namanya siapa.
“Uisanim, seorang pasien sedang dalam keadaan kritis dan banyak kehilangan darah sekarang ia berada di ruang UGD” kata seorang suster pada ku, dengan cepat aku berlari menuju ruang UGD dan mulai menangani pasien ku dengan baik
Kris POV End

Author POV
Ini sudah pukul 10.00 KST tidak seharusnya ayah Eun Ji berada di rumah sakit karna banyak yang harus ia kerjakan, hajiman ia tetap akan menunggu hingga putri nya sadar namun berpuluh-puluh kali handphone nya berdering, hingga akhirnya ia memutuskan akan pergi ke kantor dan menyelesaikan masalahanya sementara itu ibu dari Eun Ji harus pulang karna ia harus menganti piama tidurnya dengan yang lebih layak pakai pada saat siang hari.

***

Jam menunjukan pukul 13.45 KST Eun Ji sudah sadar dari tidurnya. Ia hanya duduk dan terdiam menatap kosong ke arah luar jendela entah apa yang ia pikirkan namun saat itu masuklah seorang uisanim dan seorang suster yang ingin memeriksa keadan Eun Ji. Ia sangat terkejut ketika mengetahui itu adalah Uisanim yang menbraknya kemarin, sebuah senyum yang telah lama hilang di bibir manis Eun Ji kembali mengembang ketika melihat Dokter muda itu.
“Selamat siang, sudang merasa baik?” tanya Uisanim tersebut kepada Eun Ji dan Eun Ji hanya menganguk pertanda “Ya”. Kemudian Uisanim itu mulai memeriksa keadaan Eun Ji
Author POV End

Kris POV
Yeoja itu, wajahnya sangat pucat ia tersenyum ketika aku melihatnya mwoya? Apa ini mengapa aku menjadi seperti ini eoh? Apakah aku suka padanya? Ahh.. beribu pertanyaan muncul di benaku.
“Sekarang sudah selesai, hajiman keadaan mu semakin buruk! Kau menderita suatu penyakit?” tanya ku namun tiba-tiba air matanya mengalir dari pipi putih bak salju itu.
“ya.. Gwechannayo?” tanya ku mencoba menenangkan. Ia menangis tampa suara aku menjadi kasian melihatnya maka langsung saja ku peluk tubuhnya yang kelihatan sanagat lemah itu.
“Kau kenapa?” tanyaku lembut namun ia tidak menjawabnya -_-
“Uisanim” katanya lirih,
“nde wae?”
“bisakah membawaku keluar dari ruangan ini? Aku sangat bosan disini..” katanya dengan nada memohon akhirnya aku membantunya turun dari ranjang namun ia tidak bisa berdiri
“Kaki ku lumpuh, eotteoke?”
“eumm.. Suster tolong ambilkan kursi roda..”
“nde, uisanim” kata suster itu lalu tak lema kemudian ia kembali dengan membawa kursi roda.
“igo uisanim”
“gamshamnida~~ kau boleh pergi sekarang” kata ku lalu mencoba mengangakat tubuh yeoja yang belum ku ketahui namanya siapa.
“kau mau kemana?” tanyaku
“kemanapun yang terpenting tempat itu tenang” katanya sambil menutup mata sipitnya, aku pikir aku tahu dimana tempat itu.

***

Aku membawanya menuju taman di dekat rumah sakit, tempat itu sanagat tenang air mengalir dengan tenang, burung-burung bernyanyi dengan sanagat merdu dan di mana-mana terdapat pepohanan yang rindang.
“cha buka mata mu kita sudah samapai” kata ku lalu ia membuka mata nya.
“hmmm..” ia menarik nafasnya dalam lalu mengeluarkannya kembali dan begitu selanjutnya.
“kau senang?” tanya ku sambil membuka sebuah minuman kaleng dan memberikannya pada yeoja itu
“Gomawo~~ tentu saja aku sangat senang, sudah lama aku tiadak melihat pemandangan seindah ini. Selama ini aku hanya berteman dengan rumah sakit dan segala macam obat-obatan yang tidak ku sukai” katanya mengeluarkan air mata
“mianhae aggashi, sebelum nya bolehkah aku tau kau menderita penyakit apa? Mengapa begitu serius”
“aku menderita kanker otak stadium akhir, dokter bilang usia ku sudah tidak lama lagi aku sangat takut” katanya, dan airmata itu semakin deras (?) keluar sungguh aku tidak bisa melihat wanita menangis tapi apa yang harus aku lakukan?
Kris POV End


Eun Ji POV
Aku ingin sekali menahan air mata ini namun sungguh aku tidak mampu, ia akan selalu keluar ketika aku merasa tertekan aku malu aku malu pada diriku mengapa aku menjadi begitu cengeng, hajiman inilah aku hidup ku hanya untuk menyusahkan orang, Tuhan mengapa engkau ciptakan aku jika hanya membuat susah semua orang?
“yaa.. gwechanna?” kata dokter muda itu yang berdiri di depanku, rileks langsung ku peluk tubuh nya ia adalah orang yang hangat.
“Ujimara aggashi” katanya sambil memegang kepalaku, lalu ia berlutut di hadapan ku.
“Uljima, kau tidak perlu takut. Aku berjanji akan menjaga mu setiap hari nde?” tanya nya sambil mengangkat jari kelingkingnya. Lalu aku tersenyum dan menyilangkan jari ku pada jarinya.
“Go..gomawo oppa”
“cheomna, hajiman siapa nama mu?”
“Eun Ji, Kim Eun Ji” kata ku pada Kris lalu tersenyum dengan sanagat bahagia, sebelumnya aku tidak pernah sebahagia ini. Setidaknya aku memiliki kenangan manis sebelum mati, Gamshamnida uisanim jeongmal gamshamnida~~~
Eun Ji POV End

Author POV

Dua anak manusia itu tengah bercanda di antara pohon pohon rindang nan hijau itu, mereka terihat sangat bahagia membuat siapapun yang melihatnya merasa cemburu.
“Eun Ji” kata Kris sambil menyapu sesuatu yang keluar dari hidung Eun Ji
“eoh? Aku mimisan.. lagi” kata Eun Ji menyapu tangan Kris yang berdarah dengan bajunya.
“kau tidak boleh terlalu lama disini, kita harus kembali!”
“hajiman aku masih ingin berada di sini oppa”
“besok oppa akan mengantarkan mu kesini nde? Sekarang kita harus kembali arra?”
“arraseo oppa!” Kata Eun Ji lalu meraka kembali ke ruang inap Eun Ji.
Author POV End

Kris POV
“Nah, kau harus istirahat sekarang nde?” kataku sambil menarik selimutnya.
“oppa..” kata Eun Ji menarik tanganku
“nde, ada apa?”
“Kau mau kemana?”
“oppa harus memeriksa pasien-pasien lain”
“tapi bukankah oppa sudah berjanji akan menemaniku?”
“nde, hajiman oppa harus bekerja gwechanna?” ia hanya terdiam menatapku kecewa lalu melepaskan tangan ku.

CHU~~~~ aku cium bibir pucatnya lembut, aku memegang tekuk nya lalu melumatnya bibir bawahnya namun tak ada respon.

5 menit kemudian aku melepaskan ciuman basah kami, terlihat benang saliva menempel pada bibir ku dan bibirnya aku lap bibir manisnya itu mengunakan jemari ku.
“Jaljayo..” kata ku lalu ia hanya tersenyum.
Kris POV End

Eun Ji POV

“Jaljayo..” kata Kris pada ku sambil berlalu dari hadapan ku, Tuhan ini adalah ciuman pertama ku aku sangat senang karna orang pertama yang mencium ku adalah KRIS
“Ah, apa ini?” kata ku sambil melihat ke arah selimut ku, si sana terdapat titik-titik darah aku mengambil beberapa tissue dan menaruhnya di depan hidung ku.
“Ini sudah tidak lama lagi” kata ku sambil memegang rambut ku yang sudah setengah botak ._.
“Aku harus meninggalkan sesuatu” kata ku sambil mengambil selembar kertas dan pulpen, aku mulai menuliskan beberapa pesan ku disana.
Eun Ji POV End

Author POV

Jam menunjukan pukul 08.00 KST appa dan eomma Eun Ji sudah sampai di rumah sakit, mereka membawakan beberapa buah-buahan yang segar untuk putrinya.
“Ya.. Eun Ji bangunlah eomma membawakan mu buah!” kata eomma  Eun Woon pada Eun Ji yang begitu pucat dan dingin
“omoo, yeobo Eun Ji dingin sekali” kata eomma Eun Woon pada suaminya Eun Soo
“Eoh?” kata Eun Soo appa sambil memegang samping kanan leher Eun Ji ia sanagat terkejut. Tak ada denyutan di sana lalu dengan tergesa-gesa Eun Soo appa segera memanggilkan Dokter.
“Uisanim jebal, tolong periksa keadaan uri Eun Ji” kata Eun Soo appa sambil mengelurkan air matanya namun tak beberapa lama kemudian Uisanim itu melihat ke arah pasangan Kim itu dengan sedih.
“Mianhamnida~~ dia sudah pergi” kata Dokter itu dengan sangat menyesal kemudian ia berlalu keluar dari ruangen yang penuh dengan kesedihan itu.  

“MWOOO?” kata Eun Woon eomma yang berlari ke arah Eun Ji dan memeluk tubuh yang sudah tidak di aliri oleh darah itu.
“Eun Ji-ya, jebalyoo bangun!” kata Eun Woon eomma dengan berlinangan air mata, tiba-tiba seorang dokter muda yang tak lain adalah Kris masuk ke ruangan itu.
“Eoh?” dia bingung menatap sekitarnya.
“Eun Ji” kata Kris.
Author POV End

Kris POV
Aku memasuki ruangan Eun Ji untuk membawanya bermain ke taman itu, aku melihat banyak kesedihan di sana aku sangat terkejut melihat Eun Ji yang sangat pucat.
“Eun Ji” kata ku berjalan mendekat,
“Ahjuma, apa yanga terjadi?” tanya ku pada seorang wanita yang sedang menangis tersebut.
“kau tanya apa? Kau tak lihat, AKU BARU SAJA KEHILANGAN PUTRI KU KAU TAU?” jawabnya dan kembali menagis.
“mwo? Apa yang anda katakan apakah Eun Ji? Andweeee” kataku tidak percaya, aku menjatuhkan satu buket bunga mawar merah yang ku beli spesial untuk Eun Ji, hajiman secepat itukah ia pergi?
“yaa Eun Ji palli bangun!” aku menguncang-guncangan tubuhnya  mata ku sangat panas sehingga ia mengeluarkan air. Hati ku sangat hancur ketika aku mengetahui Eun Ji sudah meninggal belum lama aku mengenalnya namun mengapa ini terasa begitu sakit aku memukul-mukul dada ku begitu sesak. Ah, apa itu? Sebuah surat yang di balut dengan kertas berwarna hitam yang melambangkan kesedihan. Aku mengambil surat itu kemudian menyimpannya di saku celana ku.

***

“Aku sangat penasaran dengan isi surat itu” kata ku sambil mengeluarkannya dari saku celanaku.

To : Kris Uisa.

Uisanim, mungkin ketika engkau membaca surat ini aku sudah tidak satu dunia lagi dengan mu aku ingin mengucapkan  terimaksih untuk beberapa hari ini telah menemaniku walau hanya 1 jam itu sudah cukup membuat aku pergi dengan tenang. Sungguh aku sangat bahagia saat pertama kali aku melihat mu entah mengapa aku langsung merasakan getaran cinta hajiman aku tau aku tidak pantas untuk mu, aku tidak normal aku memiliki penyakit yang serius dan aku terlalu manja haha~~^^ kau ingat saat kau berjanji kemarin aku tahu bahwa kau tidak bisa menepati janji mu ah sudah lah lupakan.
Oppa aku memiliki beberapa permintaan aku mohon ketika aku sudah pergi jebal jaga appa dan eomma aku sangat menyayangi mereka dan miko. Eoh? Terimakasih telah mencium ku, kau tau itu adalah ciuman pertama dan terakhir ku ^^
I Love You ku harap kita bertemu di surga.

                       Kim Eun Ji

DEGGG jantungku berdetag dengan cepat, nafas ku memburu aku kembali merintikan air mata ku. Sungguh cinta seperti ni sangat menyakitkan. Aku tidak tahu bahwa ia juga mencintai ku.
“KIM EUN JI oppa berjanji, oppa akan menepati janji oppa!” kata ku sambil meremas kuat surat yang Eun Ji tinggalkan tersebut.
Kris POV End

***

Author POV

Sudah 3 bulan setelah kematian Eun Ji, namun Kris tetap tidak bisa menyembunyikan rasa sedihnya. Setiap hari ia datang ke taman itu dengan membawa satu buket bunga mawar merah ia kadang tersenyum sendiri dan berbicara pada kursi roda yang seolah-olah ada orang di sana. Banyak orang mengangapnya gila setelah kematian KIM EUN JI

END

No comments:

Post a Comment